Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata (Anonim, 2012).
Penggunaan mikroskop pertama kalinya
untuk tujuan ilmiah adalah pada abad ketujuh belas, yaitu dalam pekerjaan Cornelius Drebel (1621), Janssen bersaudara di belanda (1608), dan Antony Van Leuwenhoek (1632-1723). Mikroskop digunakan untuk tujuan kedokteran dan ilmiah oleh Athanasius Kircher of Fulda (1602-1680), dan dia dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan mikroskop untuk menginvestigasi penyebab penyakit (Timmreck, 1998).
untuk tujuan ilmiah adalah pada abad ketujuh belas, yaitu dalam pekerjaan Cornelius Drebel (1621), Janssen bersaudara di belanda (1608), dan Antony Van Leuwenhoek (1632-1723). Mikroskop digunakan untuk tujuan kedokteran dan ilmiah oleh Athanasius Kircher of Fulda (1602-1680), dan dia dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan mikroskop untuk menginvestigasi penyebab penyakit (Timmreck, 1998).
Mikroskop optik terdiri atas dua yaitu,
mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar
alam atau sinar lampu. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa objektif
dan lensa okuler dengan pembesaran sebagai berikut:
1.
Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2.
Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3.
Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
4.
Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x
disebut objektif emersi, karena penggunaanya harus dengan minyak emersi dan
cara memakainya dengan khusus pula.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda
yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur
dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif
dan okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua
belah mata. Kekuatan pembesaran tidak
terlalu kuat umumnya adalah objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau
15x.
Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah
rusak, berupa lensa-lensa dan cermin (Tim Penyusun, 2012).
Ada beberapa jenis mikroskop yaitu :
1.
Mikroskop Cahaya
Pada mikroskop cahaya, cahaya tampak melewati spesimen
dan kemudian melewati lensa.
2.
Mikroskop Elektron (ME)
Mikroskop elektron memfokuskan sinar elektron melalui
spesimen atau ke permukaan.
3.
Scanning
Electron Microscope (SEM)
Scanning
Electron Microscope terutama berguna untuk studi rinci topografi spesimen.
4.
Transmission Electron Microscope (TEM)
transmission electron microscope (TEM) digunakan untuk
mempelajari struktur internal sel (Campbell, 2010).
Bagian-bagian dan fungsi mikroskop
No.
|
Nama Bagian
|
Fungsi
|
1
|
Lensa Okuler
|
Menangkap bayangan dari lensa objektif
kemudian diperbesar
|
2
|
Tubus/Tabung
|
Meneruskan bayangan dari lensa
objektif ke lensa okuler
|
3
|
Lengan
|
Untuk memegang mikroskop saat diangkat atau
dipindahkan
|
4
|
Makrometer
|
Menaikkan atau menurunkan tubus secara
kasar
|
5
|
Mikrometer
|
Menaikkan atau menurunkan tubus secara
halus
|
6
|
Sendi Inklinasi
|
Sebagai pertemuan antara kaki dengan lengan
mikroskop
|
7
|
Revolver
|
Tempat melekatnya lensa objektif berbagai
ukuran
|
8
|
Lensa Objektif
|
Menangkap bayangan objek kemudian
diperbesar
|
9
|
Sengkeling
|
Sebagai penjepit kaca objek agar tidak
bergerak pada saat melakukan pengamatan
|
10
|
Meja Sediaan
|
Tempat untuk meletakkan kaca objek
|
11
|
Kondensor
|
Menangkap cahaya dari cermin dan
meneruskannya ke meja sediaan
|
12
|
Diafragma
|
Mengatur jumlah cahaya dari cermin untuk masuk
ke kondesor
|
13
|
Cermin
|
Alat penangkap dan pemantul cahaya
|
14
|
Kaki
|
Untuk menopang mikroskop
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar