Sabtu, 22 Desember 2012

Mikroskop



Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Anonim, 2012).
Penggunaan mikroskop pertama kalinya
untuk tujuan ilmiah adalah pada abad ketujuh belas, yaitu dalam pekerjaan Cornelius Drebel (1621), Janssen bersaudara di belanda (1608), dan Antony Van Leuwenhoek (1632-1723). Mikroskop digunakan untuk tujuan kedokteran dan ilmiah oleh Athanasius Kircher of Fulda (1602-1680), dan dia dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan mikroskop untuk menginvestigasi penyebab penyakit (Timmreck, 1998).
Mikroskop optik terdiri atas dua yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau sinar lampu. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa objektif dan lensa okuler dengan pembesaran sebagai berikut:
1.      Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2.      Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3.      Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
4.      Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi, karena penggunaanya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan pembesaran tidak  terlalu kuat umumnya adalah objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x.
Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin (Tim Penyusun, 2012).
Ada beberapa jenis mikroskop yaitu :
1.      Mikroskop Cahaya
Pada mikroskop cahaya, cahaya tampak melewati spesimen dan kemudian melewati lensa.
2.      Mikroskop Elektron (ME)
Mikroskop elektron memfokuskan sinar elektron melalui spesimen atau ke permukaan.
3.      Scanning Electron Microscope (SEM)
Scanning Electron Microscope terutama berguna untuk studi rinci topografi spesimen.
4.      Transmission Electron Microscope (TEM)
transmission electron microscope (TEM) digunakan untuk mempelajari struktur internal sel (Campbell, 2010).
Bagian-bagian dan fungsi mikroskop
No.
Nama Bagian
Fungsi
1
Lensa Okuler
Menangkap bayangan dari lensa objektif kemudian diperbesar
2
Tubus/Tabung
Meneruskan bayangan dari lensa objektif  ke lensa okuler
3
Lengan
Untuk memegang mikroskop saat diangkat atau dipindahkan
4
Makrometer
Menaikkan atau menurunkan tubus secara kasar
5
Mikrometer
Menaikkan atau menurunkan tubus secara halus
6
Sendi Inklinasi
Sebagai pertemuan antara kaki dengan lengan mikroskop
7
Revolver
Tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran
8
Lensa Objektif
Menangkap bayangan objek kemudian diperbesar
9
Sengkeling
Sebagai penjepit kaca objek agar tidak bergerak pada saat melakukan pengamatan
10
Meja Sediaan
Tempat untuk meletakkan kaca objek
11
Kondensor
Menangkap cahaya dari cermin dan meneruskannya ke meja sediaan
12
Diafragma
Mengatur jumlah cahaya dari cermin untuk masuk ke kondesor
13
Cermin
Alat penangkap dan pemantul cahaya
14
Kaki
Untuk menopang mikroskop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar