respirasi adalah proses oksidasi bahan makanan
atau bahan organik yang terjadi di dalam sel yang dapat dilakukan secara aerob
maupun anaerob. Dalam kondisi aerob, respirasi ini memerlukan oksigen bebas dan
melepaskan karbondioksida serta energy. Reaksi yang terjadi dalam oksidasi gula
dapat dituliskan seperti berikut: C6H12O6 + 6O2
6CO2 + 6 H2O + energy. Jumlah CO2 yang
dihasilkan dan jumlah O2 yang digunakan dalam respirasi aerob tidak
selalu sama. hal ini tergantung pada jenis bahan yang digunakan. Perbandingan
antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang
dibutuhkan disebut Respiratory Quotient (RQ) (Tim Pengajar, 2012).
Respirasi adalah control rinci biologi tentang substansi energy, seperti
karbohidrat, lemak, dan protein. Proses utama respirasi terbagi atas 2 yaitu
bagian, yaitu: (1) glikolisis dan (2)
daur Krebs. Fakta bahwa kloroplas
adalah tempat melakukan fotosintesis di dalam sel telah diketahui jauh sebelum
proses ini dipahami. Selama pemisahan sentrifugal, pemecahan bagian sel diputar
pada kecepatan yang bervariasi (William, 1967).
Sebagian besar hewan dan tumbuhan dapat hidup dalam jangkauan kecil dari
suhu, pada mayoritas terbesar, jangkauan ini antara 10 ◦C dan 45 ◦C.
Beberapa ganggang dan bakteri, bagaimana pun, hidup di mata air panas dengan
temperatur hingga dengan 90 ◦C, dan pada suasana ekstrim lainnya,
ikan dan invertebrata tertentu dapat bertahan hidup pada temperatur 0 ◦C
atau dibawahnya. Pada umumnya, laju reaksi kimia pada organisme meningkat dengan
temperatur maksimum dan kemudian berkurang seiring peningkatan temperatur
(McElroy, 1962).
HukumToleransi Shelford menyatakan bahwa untuk setiap faktor lingkungan suatu janis
organisme mempunyai suatu kondisi minimum dan maksimum yang mampu diterimanya,
diantara kedua harga ekstrim tersebut merupakan kisaran toleransi dan
didalamnya terdapat sebuah kondisi yang optimum. Dengan demikian setiap
organisme hanya mampu hidup pada tempat-tempat tertentu saja, yaitu tempat yang
cocok yang dapat diterimanya. Diluar daerah tersebut organisme tidak dapat
bertahan hidup dan disebut daerah yang tidak toleran (Yusar, 2010).
Hewan-hewan
yang dalam keadaan aktif hampir tidak ada yang dapat bertahan hidup pada suhu
diatas 50 ◦C. Hewan yang hidup di
daerah sedang dan dingin sering menghadapi temperatur lingkungan yang rendah
pada musim dingin. pada musim dingin suhu udara sering mencapai jauh dibawah
titik beku air. Hewan-hewan yang hidup
di daerah sedang dan dingin itu memiliki cara-cara yang berbeda dlm menghadapi
suhu dingin. Hewan yang tidak toleran terhadap pembekuan cairan tubuhnya akan mati
jika air tubuhnya membeku (Dharmawan, 2005).
Menurut
Yusar (2010), Faktor pembatas dalam ekosistem perairan sungai adalah :
- Cahaya matahari||Cahaya Matahari merupakan faktor lingkungan yang sangat penting, karena sebagai sumber energi utama bagi seluruh ekosistem. Struktur dan fungsi dari suatu ekosistem sangat ditentukan oleh radiasi matahariyang sampai pada ekosistem tersebut. Cahaya matahari, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak dapat menjadi faktor pembatas bagi organisme tertentu.
- Air||Air merupakan faktor lingkungan yang sangat penting, karena semua organisme hidup memerlukan air. Air dalam biosfer ini jumlahnya terbatas dan dapat berubah-ubah karena proses sirkulasinya. Siklus air dibumi sangat berpengaruh terhadap ketersediaan air tawar pada setiap ekosistem pada akhirnya akan menentukan jumlah keragaman organisme yang dapat hidup dalam ekosistem tersebut.
- Suhu||Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara bersama-sama mengurangi perubahan suatu sampai tingkat minimal, sehingga perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat dari pada di udara. Sifat yang terpenting adalah : panas jenis, panas fusi, dan panas evaporasi.
- Kejernihan||Penetrasi cahaya sering kali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona fotosintesa dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama bila disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat mengendap, sering kali penting sebagai faktor pembatas. Sebaliknya, bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi produktifitas.
- Arus||Air cukup “padat”, maka arah arus amat penting sebagai faktor pembatasan, terutama pada aliran air. Disamping itu, arus sering kali amat menentukan distribusi gas yang fital, garam dan organisme yang kecil. Kuat arus dalam suatu perairan sungai sangat menentukan kondisi substrat dasar sungai, suhu air, kadar oksigen, dan kemampuan organisme untuk mempertahankan posisinya diperairan tersebut. Semakin kuat arus air, semakin berat organisme dalam mempertahankan posisinya.
- Zona air deras||Daerah yang airnya dangkal dimana kecepatan arus cukup tinggi untuk menyebabkan dasar sungai bersih dari endapan dan materi lain yang lepas, sehingga dasarnya padat. Zona ini dihuni oleh berbagai bentos yang telah beradapatasi khusus misalnya derter.
- Zona air tenang||Bagian air yang dalam dimana kecepatan arus suda berkurang, maka lumpur dan materi lepas cenderung mengendap di dasar, sehingga dasarnya lunak tidak sesuai dengan bentos tetapi sesuai untuk penggali nekton dan plankton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar