Sabtu, 22 Desember 2012

Suhu

          Suhu merupakan salah satu factor fisik lingkungan yang paling jelas, mudah diukur dan sangat beragam. Suhu tersebut mempunyai peranan penting dalam mengatur aktivitas biologis organisme, baik hewan maupun tumbuhan. Ini terutama disebabkan karena suhu memengaruhi kecepatan reaksi kimiawi dalam tubuh dan sekaligus menentukan kegiatan metabolic, misalnya respirasi (Tim Pengajar, 2012).

respirasi adalah proses oksidasi bahan makanan atau bahan organik yang terjadi di dalam sel yang dapat dilakukan secara aerob maupun anaerob. Dalam kondisi aerob, respirasi ini memerlukan oksigen bebas dan melepaskan karbondioksida serta energy. Reaksi yang terjadi dalam oksidasi gula dapat dituliskan seperti berikut: C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6 H2O + energy. Jumlah CO2 yang dihasilkan dan jumlah O2 yang digunakan dalam respirasi aerob tidak selalu sama. hal ini tergantung pada jenis bahan yang digunakan. Perbandingan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang dibutuhkan disebut Respiratory Quotient (RQ) (Tim Pengajar, 2012).
Respirasi adalah control rinci biologi tentang substansi energy, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Proses utama respirasi terbagi atas 2 yaitu bagian, yaitu: (1) glikolisis dan (2) daur Krebs. Fakta bahwa kloroplas adalah tempat melakukan fotosintesis di dalam sel telah diketahui jauh sebelum proses ini dipahami. Selama pemisahan sentrifugal, pemecahan bagian sel diputar pada kecepatan yang bervariasi (William, 1967).
Sebagian besar hewan dan tumbuhan dapat hidup dalam jangkauan kecil dari suhu, pada mayoritas terbesar, jangkauan ini antara 10 C dan 45C. Beberapa ganggang dan bakteri, bagaimana pun, hidup di mata air panas dengan temperatur hingga dengan 90 C, dan pada suasana ekstrim lainnya, ikan dan invertebrata tertentu dapat bertahan hidup pada temperatur 0 C atau dibawahnya. Pada umumnya, laju reaksi kimia pada organisme meningkat dengan temperatur maksimum dan kemudian berkurang seiring peningkatan temperatur (McElroy, 1962).
HukumToleransi Shelford menyatakan bahwa untuk setiap faktor lingkungan suatu janis organisme mempunyai suatu kondisi minimum dan maksimum yang mampu diterimanya, diantara kedua harga ekstrim tersebut merupakan kisaran toleransi dan didalamnya terdapat sebuah kondisi yang optimum. Dengan demikian setiap organisme hanya mampu hidup pada tempat-tempat tertentu saja, yaitu tempat yang cocok yang dapat diterimanya. Diluar daerah tersebut organisme tidak dapat bertahan hidup dan disebut daerah yang tidak toleran (Yusar, 2010).
Hewan-hewan yang dalam keadaan aktif hampir tidak ada yang dapat bertahan hidup pada suhu diatas 50 C. Hewan yang hidup di daerah sedang dan dingin sering menghadapi temperatur lingkungan yang rendah pada musim dingin. pada musim dingin suhu udara sering mencapai jauh dibawah titik beku air.  Hewan-hewan yang hidup di daerah sedang dan dingin itu memiliki cara-cara yang berbeda dlm menghadapi suhu dingin. Hewan yang tidak toleran terhadap pembekuan cairan tubuhnya akan mati jika air tubuhnya membeku (Dharmawan, 2005).  
Menurut Yusar (2010), Faktor pembatas dalam ekosistem perairan sungai adalah :
  1. Cahaya matahari||Cahaya Matahari merupakan faktor lingkungan yang sangat penting, karena sebagai sumber energi utama bagi seluruh ekosistem. Struktur dan fungsi dari suatu ekosistem sangat ditentukan oleh radiasi matahariyang sampai pada ekosistem tersebut. Cahaya matahari, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak dapat menjadi faktor pembatas bagi organisme tertentu.
  2. Air||Air merupakan faktor lingkungan yang sangat penting, karena semua organisme hidup memerlukan air. Air dalam biosfer ini jumlahnya terbatas dan dapat berubah-ubah karena proses sirkulasinya. Siklus air dibumi sangat berpengaruh terhadap ketersediaan air tawar pada setiap ekosistem pada akhirnya akan menentukan jumlah keragaman organisme yang dapat hidup dalam ekosistem tersebut.
  3. Suhu||Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara bersama-sama mengurangi perubahan suatu sampai tingkat minimal, sehingga perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat dari pada di udara. Sifat yang terpenting adalah : panas jenis, panas fusi, dan panas evaporasi.
  4. Kejernihan||Penetrasi cahaya sering kali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona fotosintesa dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama bila disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat mengendap, sering kali penting sebagai faktor pembatas. Sebaliknya, bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi produktifitas.
  5.  Arus||Air cukup “padat”, maka arah arus amat penting sebagai faktor pembatasan, terutama pada aliran air. Disamping itu, arus sering kali amat menentukan distribusi gas yang fital, garam dan organisme yang kecil. Kuat arus dalam suatu perairan sungai sangat menentukan kondisi substrat dasar sungai, suhu air, kadar oksigen, dan kemampuan organisme untuk mempertahankan posisinya diperairan tersebut. Semakin kuat arus air, semakin berat organisme dalam mempertahankan posisinya.
  6. Zona air deras||Daerah yang airnya dangkal dimana kecepatan arus cukup tinggi untuk menyebabkan dasar sungai bersih dari endapan dan materi lain yang lepas, sehingga dasarnya padat. Zona ini dihuni oleh berbagai bentos yang telah beradapatasi khusus misalnya derter.
  7. Zona air tenang||Bagian air yang dalam dimana kecepatan arus suda berkurang, maka lumpur dan materi lepas cenderung mengendap di dasar, sehingga dasarnya lunak tidak sesuai dengan bentos tetapi sesuai untuk penggali nekton dan plankton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar